The story tells about a man named Zainudin, Minangkabau descent who want to go visit his father’s homeland in Padang. The film was nominated for five awards including, Best Actor in Leading Role for Herjunot Ali, Best Actor in a Supporting Role for Reza Rahadian, and Best Adapted Screenplay, and won one award for Best Visual Effects in the 2014 Indonesian Film Festival. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck adapted from the novel as well as cultural literary Masterpiece Haji Abdul Malik Karim Amrullah or HAMKA, and the most expensive film ever produced by Soraya Intercine Films.
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck was the highest grossing Indonesian film of 2013 with over 1.7 million admissions. Tenggelamnya Kapal van der Wijck (The Sinking of the van der Wijck) is an Indonesian serial and later novel by Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka. Starring Herjunot Ali, Pevita Pearce, and Reza Rahadian, the film based on Hamka's novel, Tenggelamnya Kapal van der Wijck, and released in theaters on 19 December 2013. Baik di dalam Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck maupun karya lainnya yang terkenal seperti Di Bawah Lindungah Kabah dan Merantau Ke Deli, sastrawan kelahiran Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908, ini sangat piawai menyisipkan nilai-nilai keislaman secara implisit. Novel karya Hamka yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, yang bertema tentang cinta yang sejati, tulus dan cinta yang setia antara laki-laki dan perempuan tetapi tidak dapat dipersatukan dan tak tersampaikan karena tradisi adat Minangkabau yang begitu mengikat dan terlalu mendiskriminasi adat pada saat itu. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (English: Sinking of the van der Wijck) is a 2013 Indonesian romantic drama film directed by Sunil Soraya and written by Imam Tantowi and Dhony Dirgantoro.